,Oleh: Iwan Marwan
REALITAS
DEMOKRASI PILKADA MALUT
Negara
kita adalah Negara demokrasi, namun praktek Demokrasi dan konsep demokrasi
sangatlah jauh berbeda. untuk itu perlu kita tinjau kembali terkait dengan praktek
Demokrasi itu. karna Demokrasi Pilkada di-MOLOKU KIE RAHA yang ditontonkan adalah
bagian dari momokrasi. Maluku utara adalah
tempat deklarasi DEMOKRASI pertama kali pada tahun 1322.M yang dikenal dengan
MOTIVERBON dan MAKIAN sebagai pelopor dalam buku tembaga. walaupun demikian, wujut Demokrasi pilkada di-Maluku
utara sampai sejau ini belum ada netralisasi pemelihan kepala daerah sesuai
konsep demokrasi yang dimaksut oleh Samuel P.Huntington. bahkan masih jau dari
konsep Demokrasi local yang di maksut oleh Muliyansah.
Dengan kesesalan, bahwa berbagai rentetan masaalah
yang terjadi merupakan momok di yang di rasakan masrakat Maluku utara, dalam
hal ini soal Konflik yang terjadi ketika pesta demokrasi pemilukada yang
melahirkan disentegrasi dimana-mana. secara kasat mata bisa kita katakan, aktor-aktor
politik selalu dibiarkan memperkosa wujut Demokrasi dan melakukan manipulasi
komunikasi politik dan Hal ini suda menjadi harga mati bagi para petarung. Olehnya
itu, bisa dikatakan praktek politik yang di mainkan Elit politik saat ini tida
berbeda jauh dengan praktek politik orde baru. karna banyak CPNS dan PNS yang
dilibatkan. Hal ini perlu kita sadari
bersama, bahwa sejau ini konspirasi (persekongkolan) murni yang kemudian secara
terang-terangan di lakukan oleh actor elit politik untuk bagaimana memperkaya
diri dari penghisapan hak-hak masrakat.
Kiranya
Hukum tidak lagi memihak kepada rakyat dalam dramatisme kehidupan bernegara ini.
sehingga cukup lah suda kita di kebiri dan
di sunat oleh perampok-perampok elit Maluku utara yang selalu mengobral janji
dan membeli suara rakyat sebesar Rp. 100.000. padahal mereka tau aturan, UU
NO.32 yang di revisi menjadi UU 12. THN 2008 TENTENG PERATURAN DAERAH suda
menjelaskan dalam pasal 82 ayat 1. bahwa ‘’pasangan calon dan atau tim kampanye
dilarang menjanjikan dan atau memberikan uang atau materi lainnya untuk
mempengaruhi pemilih’’ semuanya itu merupakan pemfoyaan dan krateria ketidak
bijaknya mereka untuk kepentingan akar rumput tampa membeda bedakan suku dan
agama. Terlepas dari realitas di atas perlu diketahui bersama bahwa partai yang
kemudian mengusung enam (6) kandidat perlu dicermati kembali. karna ada partai
yang memperkosa aspirasi masrakat dan
tujuan partai. Mengapa saya katakana
demikian, karna paska kenaikan BBM kemarin seluru rakyat telah menyaksikan
bersama bahwa partai DEMOKRAT dan PAN yang ditumpangi MUHAJIR dan SAHRIN adalah
partai pertama yang ingin menaikan harga BBM. Dan partai PDI-P,
merupakan partai yang pertama kali menolak kenaikan harga BBM sejak 2010 yang lalu. karna partai PDI-P merupakan Partai
yang berasaskan NASIONALISME. Yang selalu berjuang untuk kaum Marhaen atau kaum
miskin.
itu artinya Jangan Sekali-kali kita hanya melihat Muhajirnya, atau Namtonya tapi coba kita
melihat partai mana yang memihak kaum miskin dan partai mana yang menghisap hak
rakyat. Sebagai orang akademisi displin ilmu politik secara tegas saya katakan bahwa PARTAI POLITIK adalah penguasa tertinggi di bangsa ini
bukan saja para ELIT POLITIK
.Karna sistim politik Indonesia
adalah system Kepartayan. Dan dalam Partai kita bisa merdeka secara pikiran
namun tidak bisa merdeka secara kebijakan. Contohnya DPR-RI dari Fraksi
PAN,PPP,dan GOLKAR mana yang tidak
mendukung kenaikan harga BBM mereka semua mendukung kenaikan harga BBM walaupun
Notabennya sebagai wakil rakyat. Namun mereka sebagai- partai koalisi tidak bisa
mengambil kebijakan untuk menentang Partai Demokrat. Untuk itu Disini kami hanya
mengajak seluru rakyat untuk melihat partai mana yang benar-benar merakyat
dengan mengusung pemimpin yang Tegas,bijak, dan berjiwa Nasionalis. karna dengan
ketegasan dan berjiwa Nasionalis seperti ; Ir.Namto Hui Roba SH. yang mampu membijaki segala kepentingan
Rakyat tampa membeda bedakan suku. Dan beliau pemimpin pertama yang memecat
pegawai. Ingat Dalam catatan sejarah, BUNG KARNO dengan jiwa Nasionalis mampu mengusir
Kolonialisme, Imprealisme barat dan merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia yang
tercinta ini.
Maka Dengan itu marilah kita memandang Daerah ini dengan satu
kesatuan yang Riil. Singkirkan politik suku, dan agama, dan wujutkan
Nasionalisme yang di ajarkan para leluhur bangsa ini dan wujutkan LIMA SISI
MELAHIRKAN SATU KEPALA ,DAN SATU KEPALA MELAHIRKAN LIMA SISI ‘’GASILIN NIPOYOPSO’’ Dan BERBEDA TETAP
SATU ‘’BUNEKA TUNGGAL IKA’’. Demi
tegaknya kesejatran rakyat Maluku Kie Raha. maka Dengan itu, ‘’Ingat
Jangan Memilih Karna Uang, Agama dan Suku Tapi Memilih Berdasarkan Nurani, dan
Kenyatan, memilih dengan jiwa nasionalisme adalah solusi’’ Untuk itu marilah
kita lebih cermat dan menelah pemimpin kita walaupun kita terlahir sebagai
kalifa di persada bumi Maluku Kie Raha.
Jika Kita Terlahir Dalam Pintu Rahim Perjuangan
Sang Ibu, Maka Matipun Dalam Pintu Perjuangan. Namun Perjuangan Kita Saat Ini
Adalah Berjuang Untuk Mencari Pemimpin Sederhana dan Nasionalisme Demi Tegaknya
Pintu Kemakmuran dan Kesejatraan.
(Irna jalal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar